Kamis, 30 April 2009

SIRIK

Pernah melongok isi sebuah forum gosip? Forum yang mana saja. Mau yang terkenal mau pun tidak. Isinya kurang lebih sama : kalau bukan memuji seseorang yang terkenal, ya menghujat yang bersangkutan. Yang dibahas umumnya kalau bukan fakta seperti prestasi sang pesohor, ya sesuatu yang masih ‘kabur’ seperti gosip itu tadi.


Gosip-gosipnya pun ‘seram-seram’, gosip yang bahkan infotainment sekalipun tidak akan berani membahasnya. Kalau mau tahu, silakan tengok sendiri dalam forum-forum tersebut. Soalnya, saya suka tidak tega menyebutkan contohnya.


Lagipula, bukan gosip-gosip aneh, ‘seram’ atau bahkan ‘jahat’ itu yang akan saya bahas. Yang saya bahas adalah tipikal si penggosip—atau lebih tepat disebut si penghujat—itu sendiri. Sebagian dari mereka barangkali kurang kerjaan atau hanya iseng. Namun sebagian lagi tampaknya memang dihinggapi penyakit hati : sirik.


Yeah, memang wajar sih, kalau kita iri melihat orang-orang yang—katakanlah—lebih sukses daripada kita padahal tidak lebih pintar, lebih menarik atau lebih baik daripada kita. Saya pun sering terheran-heran kalau menonton TV, membaca buku atau koran dan menemukan berbagai kesalahan ‘kecil’ seperti kesalahan tata bahasa atau informasi. Bahkan, di blog ini (catatan : dibuat link-nya) saya acapkali ‘menghujat’ seseorang yang membuat saya heran : kenapa dia bisa berhasil sementara saya yang berusaha ‘lurus’ dan berbuat sebaik-baiknya, masih ‘begini-begini saja’?


Tapi kalau dipikir-pikir (jangan malas berpikir!), bukankah kelakuan saya itu justru memalukan? Soalnya, apa pun yang saya katakan, kecuali bila saya bisa membuktikan sendiri, tidak akan mengubah apa-apa. Orang yang dihujat tetap saja akan menjadi lebih hebat, lebih kaya, lebih sukses dan lebih disukai daripada saya. Sementara saya sendiri menambah satu lagi keburukan : sirik.


Memangnya kenapa kalau orang yang ‘lebih segala-galanya’ itu punya keburukan atau sesuatu yang di mata saya—atau kita—adalah aib? Urusannya yang bersangkutan. Sepanjang dia tidak mengganggu saya, lantas apa hak saya menghujatnya?


Begitulah. Sirik tanda tak mampu. Bisanya hanya menonton dan menghujat orang lain sementara saya sendiri tidak bisa mencapai apa yang telah ia capai. Hmph.

Selasa, 28 April 2009

MENGAPA KITA DILAHIRKAN?

Ya, mengapa?

Saya juga belum tahu jawabannya.

Atau memang tidak perlu dicari jawabannya?

Kelihatannya memang tidak perlu. Sebab, jawabannya akan kita dapatkan setelah kita mati.

Tapi itu juga belum tentu. Sebab, saya 'kan belum (pernah) mati....